Gagah. Pintu Gapura menuju salah satu kawasan pemakaman elit di Asta Tinggi Sumenep. (Foto/RM Farhan) |
Ngoser.ID-Kali
ini komunitas Ngoser mencoba menyisir kawasan-kawasan tersembunyi. Kawasan pemakaman
elit tokoh-tokoh tempo doeloe.
Sebuah gapura besar berlumut tampak gagah menantang. Jarak antara
sisi masuk bagian kanan dan kiri sekira 3-4 meter. Tanpa pintu. Gaya
bangunannya mirip gapura masuk menuju area utama Asta Tinggi. Yang sejatinya
dahulu juga tanpa pintu pagar.
Lokasi ini juga masuk kawasan Asta Tinggi. Namun di luar
kompleks utama. Gapura itu merupakan jalan masuk menuju kawasan pemakaman elit tokoh-tokoh tempo doeloe, salah satunya Pate Mangon alias
Patih Kiai Angabai Mangundireja.
Pate Mangon merupakan patih di masa Panembahan Sumolo yang
gugur dalam bentro fisik melawan pasukan kapal Inggris yang mendarat di pantai
Saroka pada 1796.
Pate Mangun gugur bersama putranya di kawasan bernama Loji. Tepatnya
Lojikantang, yang saat ini masuk desa Kalianget Barat, kecamatan Kalianget.
Kembali pada jalan masuk menuju kubah Pate Mangun. Jalan masuk
atau gapura itu bersambung dengan pagar yang mengelilingi area pemakaman. Terkesan
megah, dengan berbagai ornamen makam yang memuat simbol-simbol tertentu.
Musim penghujan membuat area ini dipadati rumput dan tanaman
liar. Sehingga agak kesulitan untuk menyisir area di area bagian dalam. Dari luar,
bagian dalam jalan masuk atau gapura itu tertutup tanaman liar dan rerumputan.
(bersambung)
Ngoser
0 Komentar