Kolase area Pemandian Potre Koneng di Banasare, Rubaru, Sumenep (Foto: MC)
Ngoser.ID – Di dalam area rerentuhan Keraton Banasare, terdapat peninggalan putri mahkota. Sang putri yang namanya hingga kini melegenda itu dikenal dengan panggilan Pottre Koneng. Nama tersebut jika dialihbahasakan ke Bahasa Indonesia menjadi Putri Kuning.
Peninggalan sang putri berupa sumber mata air yang disebut-sebut sebagai taman pemandian ibunda Jokotole tersebut. Lokasi sumber mata air yang dikenal dengan pemandian Pottre Koneng itu terletak di timur Pasar Banasare, Kecamatan Rubaru. Jika benar, maka pemandian tersebut merupakan petirtan tertua di Sumenep, bahkan jauh sebelum Taman Sare di Keraton Pajagalan.
Di dekat sumber mata air berdiri sebuah masjid kuna yang sudah dipugar. Menurut warga, mata air sejak dulu dipergunakan oleh penduduk sekitar. Baik untuk mandi dan pengairan sawah.
"Namun saat ini sudah jarang yang menggunakan sebagai fasilitas pemandian umum," kata Faruq Dardiri, salah satu tokoh muda di kawasan tersebut.
Selain digunakan oleh jamaah masjid, saat ini sumber juga digunakan oleh santri. Kebetulan di sebelah barat sumber berdiri pondok pesantren bernama Sabilunnajah.
Menurut Faruq, dari kisah para sepuh, di dekat sumber itulah dulu berdiri bangunan Keraton Banasare. Keraton yang didirikan oleh Secadiningrat I dan berlanjut hingga Secadiningrat II di kisaran abad 14 Masehi.
Baru setelah itu keraton dipindah oleh Jokotole (Secadiningrat III), yaitu anak Pottre Koneng, alias cucu Secadiningrat II.
Suasana di sekitar sumber masih terasa kekunaannya. Seperti bekas bebatuan yang unik. Konon diyakini batu-batu di pusat sumber itu adalah peninggalan Pottre Koneng.
"Dulu ada batu yang memiliki bekas telapak kaki," imbuh Faruq.
Di dekat sumber juga terdapat pohon tua. Yaitu pohon Camplong dan pohon Klampok kata orang Madura.
Begitu tuanya pohon-pohon itu sampai memiliki rabet atau akar rambat "raksasa". Rabet itu terlihat menjulur ke bawah dan naik ke atas seakan membentuk ayunan.
Ng
0 Komentar