Potret Pesisir Ambunten 1940. (Foto Nationaal Museum van Wereldculturen Rotterdam) |
Ngoser.ID - Kemampuan orang-orang Madura dalam menguasai dunia maritim seakan tak dapat dibantah. Selain jago menguasai lautan, mereka juga mahir membuat berbagai macam perahu.
Tak mengherankan jika sampai saat ini banyak orang terpukau dengan aneka perahu yang ada di Pulau Madura. Ketertarikan mereka bukan hanya karena bentuknya yang unik, melainkan juga karena warnanya yang mencolok.
Seperti yang dialami oleh pelukis terkenal dari Belanda Jan Poortenaar, kala dirinya berkunjung ke Sumenep pada tahun 1925. Dalam buku catatan perjalanannya, ia secara secara singkat menggambarkan rupa perahu Madura yang sempat menarik perhatiannya:
“Di mana-mana di sepanjang pinggir pantai, perahu bersayap tipis tergeletak seperti makhluk laut yang terdampar. Orang-orang Madura suka menghiasi perahunya dengan ukiran dan cat warna-warni. Warna hitam dipadu padankan dengan warna putih dan vermilion, kontras dengan warna biru dan hijau yang dipernis”.
Sulaiman BA yang sempat melakukan penelitian terkait bentuk perahu yang ada di pesisir Madura menyebutkan, bahwa warna– warni yang melekat pada badan perahu Madura dikenal dengan istilah les-lesan atau andangan.
Warna-warni yang disusun membentuk pita garis tersebut merupakan ciri khas utama dari perahu-perahu yang ada di pulau Madura. “Pada jaman lampau, andangan ini merupakan garis-garis pakem yang tabu untuk diubah”. Tulisnya dalam buku Perahu Madura yang diterbitkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI tahun 1981/1982.
Warna-warna yang dipakai umumnya adalah warna yang cerah. Antara lain hitam, merah, putih, kuning, coklat, hijau dan biru. Rona tersebut dipakai dan disusun secara berurutan sesuai dengan kebiasaan yang ada di lingkungan masyarakat setempat.
Seperti yang sering dilakukan oleh masyarakat nelayan di pesisir utara misalnya, dalam mewarnai andangan sampan gole’an, mereka sering memakai warna hitam-putih-merah-kuning-hijau-merah. Namun di pesisir selatan, penerapannya sedikit berbeda dan nampak sederhana, andangan-nya diwarnai memakai warna hitam-kuning-hijau-merah.
Di balik keindahan coraknya, warna-warna pada andangan sebenarnya mempunyai makna tersembunyi. Selain dipercaya mempunyai daya magis, hal lain yang tak kalah penting, warna-warna pada bagian tersebut sering dijadikan sebagai alat ukur muatan.
Garis-garis warna menyerupai pelangi itu sering dijadikan patokan seberapa banyak muatan yang boleh diangkut. Tak mengherankan jika disetiap pekannya, banyak nelayan sering memperbaiki bagian penting ini untuk menjaga keselamatan perahunya saat berlayar ditengah laut. Nah, sudah mulai tahu ya teman-teman Ngoser?
(diambil dari situs sumeneptempodulu.or.id dengan sedikit perubahan)
Faiq Stedu/Ng
0 Komentar